“Rasulullah senantiasa berwajah ceria, beliau pernah besabda,
“Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan hati. Hiburlah
dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati terus dipaksakan
memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta”
“Jika Allah menahan pemberian-Nya padamu, maka pahamilah bahwa
itu adalah suatu (kemuliaan) untukmu selama kau pertahankan keislaman dan
keimananmu, higga segenap apa yang dilakukan Allah kepada dirimu menjadi
karunia pula kepadamu”.(Ibnu Athaillah)
“Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan
kamu secara main-main dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka
Maha Tinggi Allah raja yang sebenarnya”. (QS. Al-Mu’minuun:115-116)
“Berbahagialah orang yang bisa menahan pandangan dan lisannya.
Karena pandangan dan lisan yang tidak terjaga, selain mengotori hati juga akan
lebih menjerumuskan dalam perbuatan dan perkataan. Minimal sia-sia dan
maksimalnya maksiat. Kemampuan menahan lisan Insya Allah akan lebih banyak
membawa keselamatan dibandingkan dengan orang-orang yang banyak bicara. Mereka
banyak berpeluang tergelincir dengan kata-katanya, berlumur dosa. Minimal
menjadi malu.” (Aa Gym)
“Sering terjadi pada umur yang panjang masanya, tapi sedikit
manfaatnya. Ada pula umur yang pendek waktunya, tapi panjang manfaatnya.” (Ibnu
Athaillah, Al Hikam)
“Kebiasaan berterimakasih dengan tulus dan sungguh-sungguh
adalah ciri orang yang rendah hati, karena orang yang sombong amat berat untuk
mengakui kebaikan orang lain.” (Aa Gym)
“Seorang hamba justru bisa menjadi sangat sibuk merasakan kasih
sayang-Nya, saat ia menghadapi penderitaan yang berat. Dia berpikir seperti itu
karena yakin bahwa itu adalah pilihan terbaik yang ditetapkan Allah kepadanya.”
(Ibnul Qayyim)
(Ibnul Qayyim)
“Bahwa orang bisa baik pada orang lain dalam keadaan tidak
mempunyai masalah ini adalah wajar/biasa, tetapi orang yang benar-benar bisa
dikatakan baik adalah apabila orang tsb mempunyai masalah terhadap orang lain,
sikapnya Bijaksana”
Orang-orang yang menafkahkankan hartanya di malam dan di siang
hari secara tersembunyi dan terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi
Tuhan-nya, Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.al-Baqarah: 274)
“Di hariku yang
mana aku dapat melarikan diri dari maut? Di hari yang tidak ditakdirkan? atau,
di hari yang ditakdirkan? Hari yang tidak ditakdirkan, aku tidak kuatir
terhadapnya. Dan dari hari yang ditakdirkan, sikap kuatir tidaklah
menyelamatkan”
(Ali bin Abi Thalib)
(Ali bin Abi Thalib)
Kebaikan tidak ditentukan oleh perbuatan-perbuatan baik
melainkan oleh kualitas kebaikan yang meraja dalam hati kita
(al-Majawy)
(al-Majawy)
Qais bin Ahmad, seorang arif bijak, berkata, “Dunia itu ketika
sedang menghadapimu, dia memberimukebaikan orang lain, dan apabila sedang
membelakangimu, dia mencabut darimu segala kebaikanmu.”
Rasulullah saw
bersabda, “Waspadalah terhadap perbuatan kezaliman karena kezaliman adalah
kegelapandi hari kiamat. Jauhilah kekikiran karena kekikiran telah membinasakan
orang-orang sebelum kamu, mengantarkan mereka kepada pertumpahan darah di
antara mereka dan menghalalkan segala cara.”
(HR Muslim dari Jabir bin Abdullah r.a)
Tuntutlah ilmu, tetapi tidak melupakan ibadah, dan kerjakanlah ibadah, tetapi tidak melupakan ilmu (Hasan al-Bashri)
(HR Muslim dari Jabir bin Abdullah r.a)
Tuntutlah ilmu, tetapi tidak melupakan ibadah, dan kerjakanlah ibadah, tetapi tidak melupakan ilmu (Hasan al-Bashri)
“Rasulullah menjelaskan, tatkala ditanya oleh seorang sahabat,
‘Wahai Rasulullah, apakah itu ghibah?’ Lalu jawab Baginda, ‘Menyebut sesuatu
yang tidak disukai oleh saudaramu di belakangnya!’ Kemudian Baginda ditanya
lagi, ‘Bagaimana sekiranya apa yang disebutkan ltu benar?’ jawab Baginda,
‘Kalau sekiranya apa yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah, tetapi jika
sekiranya perkara itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan
(pembohongan besar)’.” (Hadis riwayat Muslim, Abu Daud dan At-Tarmizi)
“Banyak bersikap diam adalah keindahan yang menghiasi orang yang
berakal dan rahasia yang menutup-nutupi orang bodoh” (Ulama)
“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berdzikir
kepada Allah, sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa dzikir kepada Allah
akan mengeraskan hati, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR.
Turmudji)
“Orang yang
jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, dengan
santai dapat diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin
melihat dosa-dosanya bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang siap menimpanya”.
(HR. Al-BUkhari)
(HR. Al-BUkhari)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk
jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka,
memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara
doa pada dadamu…Ikhwan and akhwat…moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Tiap-tiap amalan (perbuatan) ada balasannya. Karena itu,
waspadalah terhadap akibat dari perbuatan anda. (Ulama)
“Banyak bersikap diam adalah keindahan yang menghiasi orang yang
berakal dan rahasia yang menutup-nutupi orang bodoh” (Ulama)
“Syekh Ibnu Taimiyah berkata, “Dengan sabar dan yakin,
kepemimpinan (imamah) dalam keagamaan bisa diraih”
Bersabarlah kepada setiap orang, tetapi lebih bersabarlah kepada
dirimu sendiri. Janganlah gelisah karena ketidaksempurnaanmu, dan bangunlah
selalu dengan perkasa dari suatu kejatuhan.
“Niat untuk selalu tampak indah dan menarik adalah suatu
kewajaran, namun Allah Maha Mengetahui apa-apa yang melintas di hati kita,
apabila niat kita tergelincir ke dalam kemaksiatan dan kesia-siaan bisa jadi
Allah akan memberikan jalan terbukanya bencana bagi kita, oleh karenanya
bersungguh-sungguhlah berniat hanya untuk menggapai ridha Allah.”
(Aa Gym)
(Aa Gym)
“Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan
seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka
keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka
seluruh permasalahan akan rusak”.(Ali bin Abi Thalib)
Rencana jahat apabila terdapat pada diri seseorang maka akan
kembali akibatnya kepadanya.”Rencana jahat itu tidak akan menimpa selain orang
yang merencanakannya sendiri.” (Faathir: 43)
“Hendaknya kita mengukur ilmu bukan dari tumpukan buku yang kita
habiskan. Bukan dari tumpukan naskah yang kita hasilkan. Bukan juga dari
penatnya mulut dalam diskusi tak putus yang kita jalani. Tapi…dari amal yang keluar
dari setiap desah nafas kita”.(Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah)
?Setiap amal itu
ada masa semangatnya, dan pada setiap masa semangat itu ada masa futur (bosan).
Barangsiapa yang ketika futur tetap berpegang kepada sunnahku, maka
sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk dan barangsiapa yang ketika futur
berpegang kepada selain sunnahku, maka sesungguhnya ia telah tersesat.?
(HR al-Bazaar)
(HR al-Bazaar)
Rasulullah saw.
bersabda, “Orang yang paling aku benci dan yang paling jauh majelisnya dari aku
pada hari kiamat adalah orang yang banyak omong, yang membuat dan bicara
seenaknya, serta yang menyombongkan diri (angkuh).”
(HR Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Nuaim)
(HR Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Nuaim)
“Orang-orang yang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja
karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka
lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu
inspirasi”.
(al-Majawy)
(al-Majawy)
Tiap-tiap amalan (perbuatan) ada balasannya. Karena itu,
waspadalah terhadap akibat dari perbuatan anda. (Ulama)
Utsman bin Affan r.a. berkata, “Barang siapa hidupnya dalam
keseimbangan dunia dan akhirat, dia disenangi Allah; barangsiapa meninggalkan
perbuatan dosa, dia disenangi oleh para malaikat; dan barang siapa meninggalkan
keserakahan terhadap kaum muslimin, dia dicintai mereka.”
“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila
segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila ia
jelek maka jeleklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu
adalah hati”.(HR. Bukhari dan Muslim)
“Sering terjadi pada umur yang panjang masanya, tapi sedikit
manfaatnya. Ada pula umur yang pendek waktunya, tapi panjang manfaatnya.” (Ibnu
Athaillah, Al Hikam)
Hanya dengan berpikir positif tentang diri kita dan
kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup kita, kita dapat menjadi periang dan
sehat. ( Muhasabah)
“Tampilkanlah dengan sesungguhnya sifat-sifat kekuranganmu,
niscaya Allah menolongmu dengan sifat-sifat kesempurnaan-Nya.
Bersungguh-sungguhlah dengan kehinaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan
kemuliaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dalam ketidakberdayaanmu, niscaya Ia
menolongmu dengan daya dan kekuatan-Nya.” (Ibnu Athailah
“Demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya
seseorang telah datang pada hari kiamat dengan amal-amal saleh yang bila
diletakkan di atas gunung maka ia akan memberatinya. Lalu bangkitlah salah satu
nikmat dari nikmat-nikmat Allah, maka nikmat itu hampir saja menghabiskan semua
amal saleh orang tadi, kalau saja Allah tidak mengaruniakan kepadanya
rahmat-Nya.”(HR. al-Mundziry)
“Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dg cara yg sangat
sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung darimana segala
perubahan dalam diri seseorang bermula. Bahkan ketika ia menggunakan kekerasan,
cinta selalu mengubah efeknya, dan seketika ia berujung haru” (Muhabbah)
Kekayaan akan menguburkan engkau jika engkau menjunjungnya di
kepalamu dan melekatkannya di hatimu.Iri hati dan dengki merupakan dosa dan sekaligus akar yang
menumbuhkan dosa-dosa lain. (ulama)
“Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa
sepengetahuan orang yang didoakannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada
kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakilnya, setiap kali dia berdoa
untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tsb berkata aamin dan
engkaupun mendapatkan apa yang dia dapatkan”
(HR Muslim)
(HR Muslim)
“Orang mukmin itu pemimpin atas dirinya. Sesungguhnya ringanlah
hisab atas suatu kaum yang menghisab dirinya di dunia.Dan sesungguhnya sukarlah
hisab pada hari kiamat atas suatu kaum yang mengambil persoalan ini tanpa
hisab” (Hasan Al Bashri)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya, Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (al-Baqarah: 286)
Luqman al-Hakiim berkata, “Wahai anakku, barangsiapa suka
berbohong, ia telah kehilangan air mukanya (malunya), dan siapa yang buruk
akhlaknya akan banyak susahnya. Memindahkan batu yang besar lebih mudah
daripada memberi pemahaman kepada orang yang bodoh.”
Rencana jahat apabila terdapat pada diri seseorang maka akan
kembali akibatnya kepadanya.”Rencana jahat itu tidak akan menimpa selain orang
yang merencanakannya sendiri.” (Faathir: 43)
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang kehidupannya seperti
orang-orang Badui(bukan madani), dia mengisolasi dirinya. Barangsiapa yang
kehidupannya dari berburu, dia tergolong orang yang lalai.” HR Abu Dawud dan
Ahmad
Segala upaya yang dibangun dengan keikhlasan dan kerja keras,
tidak terluputkan dari sikap dengki dan cemoohan orang lain yang memang
terjangkiti penyakit dengki, namun apabila kita yakin hanya kepada Allah, maka
Allah akan senantiasa menolong hamba-hambaNya yang ikhlas berjuang.” (Aa Gym)
Apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri. (asy-Syuura: 30) Apa saja bencana yang menimpamu
maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. an-Nisaa: 79)
Cara terbaik untuk menghilangkan musuh-musuhmu adalah dengan
mencintai mereka.
“Amal apakah yg paling dicintai Allah?” Rasulullah berkata,”yg
dikerjakan secara tetap walaupun sedikit.” Sabdanya lagi,”Lakukanlah amal
perbuatan yang sanggup kamu lakukan” (HR. Bukhori)
“Akar dari kesalahan itu ada tiga. Pertama, kesombongan. Itulah
yang menyebabkan iblis mengalami apa yang ia alami. Kedua, keserakahan, dan
itulah yang mengeluarkan Adam dari Surga. Ketiga, kedengkian, dan itulah yang
menjadikan salah satu anak Adam membunuh saudaranya. Maka barangsiapa
berlindung dari keburukan tiga akar kesalahan itu, sesungguhnya ia telah
melindungi dirinya dengan sebenar-benarnya. Karena kekafiran itu bersumber dari
kesombongan. Karena kemaksiatan itu sumbernya keserakahan. Sedang kezhaliman
itu sumbernya kedengkian.” (Ibnu Qoyyim)
Barangsiapa
mengerjakan amal saleh, itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa
mengerjakan kejahatan, itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada
Tuhanmulah kamu dikembalikan
al-Jaatsiyah : 15
al-Jaatsiyah : 15
“Pergunakan lima peluang sebelum datang yang lima: Masa muda
sebelum tiba masa tua, masa sehat sebelum tiba masa sakit, masa lapang sebelum
tiba masa sibuk, masa kaya sebelum tiba masa miskin, dan masa hidup sebelum
tiba masa mati” (Al-hadits)
“Hendaklah engkau menjadi orang yang berilmu atau yang belajar
atau mendengar ilmu, dan janganlah engkau menjadi orang ke empat yakni yang
tidak termasuk salah seorang dari kelompok orang di atas agar engkau tidak
binasa.”
(Abu Darda)
(Abu Darda)
Sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata qolbunya
menjadi bening, jernih, bersih, dan selamat. Sungguh berbahagia dan mengesankan
bagi siapapun sekiranya memiliki qolbu yang tertata, terpelihara, dan terawat
dengan sebaik-baiknya. Karena selain senantiasa akan merasakan kelapangan,
ketenangan, ketenteraman, kesejukkan, dan indahnya hidup di dunia ini, pancaran
kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indahnya setiap aktivitas yang
dilakukan.? (AA Gym)
“Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan
mengucapkan kata-kata yang lemah lembut”
(Umar bin Khattab)
(Umar bin Khattab)
Semakin banyak yang kita benci dan kita musuhi, berarti kita
telah menelantarkan waktu, tenaga, pikiran, dan kebahagiaan kita untuk
memikirkan orang yang tidak kita sukai. Sungguh rugi!? (AA Gym)
Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tulus
ikhlas, maka kebahagiaan dalam bergaul dengan siapapun akan terasa nikmat, karena
tidak mengharapkan sesuatu dari orang lain melainkan kenikmatan kita adalah
melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena Allah SWT.?(AA Gym)
Keuntungan hakiki adalah keuntungan yang tidak hanya
menguntungkan diri pribadi, tapi juga menguntungkan sebanyak mungkin
hamba-hamba Allah lainnya. Usahakanlah apa yang menjadi nikmat tidak menjadi
musibah bagi orang lain.” (Aa Gym)
Mata adalah penuntun, dan hati adalah pendorong dan penuntut.
Mata memiliki kenikmatan pandangan dan hati memiliki kenikmatan pencapaian.
Keduanya merupakan sekutu yang mesra dalam setiap tindakan dan amal perbuatan
manusia, dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. ( ulama)
Bersukacitalah atas keberhasilanmu sendiri, tetapi bersyukurlah
kepada Alloh SWT bila seseorang yang lain lebih berhasil dari engkau. (ulama)
“Minta tolonglah kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. Jika
engkau ditimpa sesuatu maka janganlah mengatakan: ‘Seandainya aku mengerjakan
begini maka akan menjadi begitu!’. Tetapi katakanlah: ‘itu semua adalah takdir
Allah, apa yang dikehendaki-Nya dikerjakan-Nya’. Sebab kalimat ‘Seandainya…’itu
akan membuka pintu buat setan”.(Al-Hadits)
1 komentar:
Yaa Sayyidii Yaa Rosulullah...
Posting Komentar