Hidup ini adalah Cermin, dan kita adalah apa yang ada di cermin. Itu
sebabnya dikatakan bahwa hidup bagaikan gema. Cermin adalah gema kita.
Cobalah berteriak : “kamu baik” 1x saja, maka gema akan membalasnya :
“kamu baik... kamu baik... kamu baik...ik...ik...ik...” dengan berulang-
ulang. Tetapi jika Engkau berteriak “kamu jelek”, maka gema akan
membalas..." kamu jelek... kamu jelek... kamu jelek banget.... nget..
nget.. nget...!!" Nha Lho?
Artinya, kata- kata kita pun adalah cermin diri kita yang sesungguhnya.
Jika hari ini Engkau lebih suka melontarkan kata- kata yang tidak sopan,
tidak senonoh, memaki, berprasangka buruk, memfitnah dan sebagainya,
maka itulah jati dirimu yang sesungguhnya. Sama halnya teko yang berisi
teh, pasti akan mengeluarkan teh. Manusia yang berisi keburukan dan
dosa, pasti kata- katanya pun bernuansa buruk dan penuh dosa.
So, marilah kita menjaga kualitas kata- kata kita. Jauhkan diri dari
kebiasaan menghina, sebab sebenarnya jika kita menghina saudara kita
maka sungguh kitalah yang paling hina. Orang hina hanya akan mengatakan
hal- hal yang menghina. Maka mulailah untuk berkata- kata yang baik,
positif, dan terjaga.
Engkau bisa bercermin dari kejadian- kejadian yang ada di sekitarmu.
Banyak sekali yang bisa Engkau pelajari hikmahnya. Misal : Engkau bisa
belajar dari ikan. Ternyata ikan akan lebih cepat besar ketika diternak
di air yang bergerak dibanding di air yang diam atau kolam. Artinya,
kita akan lebih cepat dewasa saat hidup kita dipenuhi berbagai macam
ujian dan masalah. Masalahlah yang membantu menggerakkan dirimu menuju
impian. Tanpa adanya masalah mungkin Engkau tidak akan pernah sekuat
seperti sekarang ini.
Setelah belajar dari ikannya, Engkau pun bisa belajar dari airnya yang
bergerak. Ternyata, air yang yang bergerak dan mengalir, lebih tahan
lama kesegarannya dibandingkan air yang diam. Air yang diam akan lebih
cepat membusuk. Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa ketika Engkau
lebih suka berteriak daripada bergerak, lebih suka mencaci daripada
beraksi, lebih suka diam dari pada berjuang, maka hidupmu akan lebih
cepat busuk dan jauh dari kualitas. Bergeraklah.!!
Engkau juga bisa belajar dari BINTANG yang bersinar terang di kegelapan
malam. Sehingga Engkau paham, agar bisa hidup menjadi sang bintang maka
Engkau harus berani menghadapi gelapnya malam. Berani menghadapi
masalah- masalah hidupmu yang sepertinya begitu runyam, padahal
menjanjikan kecerahan. Ingatlah, apa pun yang ada di sekitarmu adalah
cerminan dirimu, untukmu. Bercerminlah selalu dengan kehidupanmu,
lakukan instrospeksi, dan buatlah dirimu yang mewarnai lingkunganmu, dan
bukan lingkungan yang mewarnaimu. Kecuali Engkau sudah berada di
lingkungan yang baik, maka bersyukurlah kepada Allah. Dan warnailah
lebih lanjut dengan warna terbaik yang Engkau miliki.
Hidup adalah Cermin
19.49 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar